widget

Senin, 25 November 2013

Tembung (kata) : Kumpulane wanda (sukukata) kang duwe teges. Tembung kang mung sakwanda diarani Tembung wod.

Senin, 28 Oktober 2013

MID

Soal :
I
  1. Apa kepanjangan dan fungsi ISP?
  2. Apa yang dimaksud dengan wireless?
  3. Sebutkan peralatan pendukung koneksi internet !
  4. Apa kepanjangan dan pengertian WWW ?
  5. Apa yang dimaksud dengan internet?
  6. WIFI kependekan dari?
  7. Apa yang dimaksud dengan Bandwith?
  8. Sebutkan macam - macam koneksi internet !
  9. Apa yang dimaksud LAN ?
  10. Bagaimana cara kita melihat jaringan hotspot? 

Senin, 30 September 2013

Mahabarata

Cerita Mahabarata adalah kisah atau wiracarita sastra Hindu Klasik. Ceritanya sendiri, sesuai dengan namanya, berputar pada cerita keluarga Bharata. Rentang waktu sebagai latarnya berlangsung antara masa 400 tahun sebelum dan sesudah Masehi. Pengarangnya adalah Wiyasa atau biasa ditulis dengan huruf V (Viyasa).





cerita Mahabarata

Sejarah Singkat Keraton Lama Jawa


KALING
Sekitar tahun 618-906 di Jawa Tengah ada kerajaan bernama Kaling/Holing. Rakyat tenteram dan hidup makmur. Sejak tahun 674 diperintah oleh seorang raja perempuan bernama Simo, yang memerintah berdasarkan kejujuran mutlak, sangat keras dan masing-masing orang mempunyai hak dan kewajiban yang tidak berani dilanggar. Sebagai contoh: putra mahkota pun dipotong kakinya karena menyentuh barang yang bukan miliknya di tempat umum.

Ramayana


R A M A Y A N A
Ramayana sebenarnya diambil dari ceritera yang benar-benar terjadi di daratan India. Saat itu daratan India dikalahkan oleh India Lautan yang juga disebut tanah Srilangka atau Langka, yang dalam pewayangan disebut Alengka. Tokoh Rama adalah pahlawan negeri India daratan, yang kemudian berhasil menghimpun kekuatan rakyat yang dilukiskan sebagai pasukan kera pimpinan Prabu Sugriwa. Sedang tanah yang direbut penguasa Alengka dilukiskan sebagai Dewi Sinta (dalam bahasa Sanskerta berarti tanah). Dalam penjajahan oleh negeri lain, umumnya segala peraturan negara dan budaya suatu bangsa akan mudah berganti dan berubah tatanan, yang digambarkan berupa kesucian Sinta yang diragukan diragukan.

Geguritan

GEGURITAN

1. Pengertian Geguritan
Geguritan merupakan sastra kuno yang memiliki ciri sastra lama atau klasik yang berifat anonim yaitu tanpa nama pengarang dan penulis. Hal ini disebabkan pada zamanya seorang penulis tidak mau menonjolkan diri dan karyanya dianggap milik bersama.
Kata geguritan dalam kamus Bali – Indonesia berasal dari kata gurit artinya ‘gubah’, ‘karang’, ‘sadur,. (Depdiknas Prop. Bali, 1991 :254). Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dijelaskan “geguritan itu berasal dari kata gurit artinya sajak atau syair” (Poerwadarminta, 1986 :161), sedangkan dalam Kamus Kawi Indonesia diungkapkan gurit artinya goresan, dituliskan. (Tim Penyusun, 1996:118).
Berdasarkan pandangan di atas maka pengertian geguritan adalah ciptaan sastra berbentuk syair yang biasanya dilagukan dengan tembang (pupuh) yang sangat merdu.


Senin, 23 September 2013

Seni Karawitan


Sejarah karawitan jawa-Karawitan berasal dari bahasa jawa rawit berarti rumit, berbelit – belit, tetapi rawit juga berarti halus, indah-indah. Sedangkan kata ngrawit berarti suatu karya seni yang memiliki sifat-sifat yang halus, rumit, dan indah
Kata jawa karawitan khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan, musik Indonesia yang bersistem nada nondiatonis ( dalam laras slendro dan pelog ) yang garapan-garapannya menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, pathet dan aturan garap yang tampak nyata dalam sajian gending, baik itu yang berbentuk sajian instrumentalia, vokalia dan campuran yang indah didengar. mengandung nilai-nilai histories dan filsofis bagi bangsa Indonesia, maupun asesoris lainnya.
Definisiseni karawitan sendiri adalah musik Indonesia yang berlaras non diatonis (dalam laras slendro dan pelog) yang garapan-garapannya sudah menggunakan sistim notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, sifat pathet, dan aturan garap dalam bentuk instrumentalia, vokalis dan campuran, enak didengar untuk dirinya maupun orang lain (Suhastjarja,1984)